Wednesday, November 3, 2010

Landasan dan Tujuan Pancasila dengan Pancasila dalam Konteks Perjuangan Bangsa Indonesia

Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945.

Landasan-landasan Pancasila :
1. Landasan Historis
2. Landasan Kultural
3. Landasan Yuridis
4. Landasan Filosofis

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik dengan sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, mendukung persatuan bangsa, mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan individu maupun golongan, dan mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.

Sejarah perjuangan bangsa tidak semata-mata suatu hal yang singkat. karena perjuangan tersebut telah mulai dari masa pemerintahan kerajaan dulu. Seperti Kerajaan Kutai, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan sebelum Majapahit, dan Kerajaan Majapahit. Berawal dari pemerintahan kerajaan Majapahit itulah muncul  sebuah kitab Negarakertagama (1365) yang ditulis oleh Empu Prapanca. Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah "pancasila". Kemudian Empu Tantular mengarang buku sutasoma dan di dalam buku itulah kita jumpai seloka persatuan nasional yaitu "Bhinneka Tunggal Ika", yang bunyi lengkapnya "Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua", yang artinya walaupun berbeda, namun satu jua apa adanya sebab  tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda.

Setelah perjuangan para raja-raja pada kerajaan tersebut, muncullah suatu zaman penjajahan. Di mana saat itu Indonesia di jajah oleh bangsa-bangsa Eropa seperti, Belanda. Banyak perlawanan-perlawanan yang terjadi pada masa itu untuk menumbangkan penjajahan namun semua upaya sia-sia karena tidak adanya kerja sama antar perlawanan.

Awal pergerakan perjuangan nasional diawali dengan  terbentuknya berbagai macam gerasan di Indonesia. sebagai contoh terbentuknya Budi Utomo yang dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo. Setelah itu muncullah organisasi-organisasi pergerakan lainnya.

Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebelum puncak proklamasi dibentuk suatu badan yang bertugas untuk menyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritu Zyunbi Tioosakai. Ada 2 sidang pertemuan BPUPKI yang membahas tentang isi pancasila.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Bapak Soekarno di jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta.
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta

Setelah dibacakannya Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diadakannya Upacara yang disebut Upacara Sang Saka Merah Putih. Bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati dan Bendera Merah Putih yang dikibarkan oleh Latief Hendraningrat (seorang prajurit PETA) dan Suhud.

Sehari setelah proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama dan membahas beberapa perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah panitia pembukaan UUD 1945 yang saat itu dikenal dengan nama Piagam Jakarta.

Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa Indonesia masih mengahadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan NICA. Keadaan yang demikian ini telah membawa ketidakstabilan di bidang politik. Belakunya sistem demokrasi liberal adalah jelas-jelas merupakan penyimpangan secara konstitusional terhadap UUD 1945 secara ideologis terhadap pancasila. Karena ketidakstabilan tersebut, Indonesia membentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai hasil Konferensi Meja Bundar (KMB).
Pada tanggal 5 Juli 1959, dikeluarkan dekrit presiden yang berbunyi :
1. Membubarkan konstituante
2. Menetapkan kembali berlakunya UUD 1945. Tidak berlakunya kembali UUDS tahun 1950
3. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

Ideologi pancasila yang dianut Indonesia tidak selamanya berjalan lancar. PKI (Partai Komunis Indonesia) dengan berbagai upaya mengganti ideologi pancasila dengan ideologi Marxis. Puncak peristiwa tersebut yaitu meletusnya pemberontakan gestapu atau dikenal dengan G 30 S PKI pada tanggal 30 September 1965 untuk merebut kekuasaan yang sah negara RI disertai dengan pembunuhan keji kepada para jenderal. Tetapi Indonesia tidak goyah dan tetap mempertahankan ideologi pancasila sebagai jiwa bangsa. Atas dasar peristiwa tersebut maka 1 Oktober 1965 diperingati bangsa Indonesia sebagai "Hari Kesaktian Pancasila"

Dengan berakhirnya pemberontakan PKI, berakhir pula lah masa pemerintahan Soekarno yang kemudian digantikan oleh Soeharto yang ditulis di dalam Surat Perintah Sebelas Maret (SUPERSEMAR).
Masa pemerintahan Soeharto disebut masa Orde Baru. Pada masa tersebut Indonesia perlahan mulai maju dalam bidang ekonomi dan pembangunan. Namun dibalik kemajuan tersebut, pada masa pemerintahan Soeharto, media massa di Indonesia tidak dibolehkan terlalu bebas. Harus memenuhi peraturan atau bahkan hampir ditutup. Banyak koruptor yang merajalela waktu itu.
Gerakan penurunan Soeharto diawali dengan gerakan para mahasiswa serentak di seluruh Indonesia. Gerakan tersebut disebut Reformasi yang terjadi pada bulan Mei tahun 1998. Terjadi banyak kekacauan waktu itu khususnya di Ibu Kota Jakarta. Akhirnya masa pemerintahan Soeharto berakhir pada 32 tahun masa pemerintahannya dan digantikan oleh BJ. Habibie. Kemudian Indonesia kini dalam masa Demokrasi yang dipimpin oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

No comments:

Post a Comment